Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor UMKM sudah dirasakan sejak April 2020. Dimana, menurut data Bank Indonesia, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sangat dominan yakni 64,13 juta (99,92%) dari keseluruhan sektor usaha. Kelompok ini pula yang merasakan imbas negatif dari pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan terhadap 206 pelaku UMKM di Jabodetabek, mayoritas UMKM sebesar 82,9% merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya 5,9% yang mengalami pertumbuhan positif. Kondisi Pandemi ini bahkan menyebabkan 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 30%. Hanya 3,8% UMKM yang mengalami peningkatan omzet.
Salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah di masa pandemi Covid-19 adalah mendorong sektor UMKM, yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung. Apalagi Dalam situasi krisis ekonomi seperti ini, sektor UMKM sangat perlu perhatian khusus dari pemerintah karena merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB dan dapat menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja, mensubtitusi produksi barang konsumsi atau setengah jadi.
Hal ini tentunya seiring sejalan dengan Program Pemerintah Kota Madiun dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Kota Madiun yang menjadi salah satu rangkaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Madiun 2019 – 2021yaitu dengan dibangunnya Lapak UMKM di 27 Kelurahan, Implementasi aplikasi Pro -UMKM untuk ASN, Bantuan UMKM dan banyak program untuk UMKM yang lainnya.
Selain itu, perubahan Perilaku Konsumen dan Peta Kompetisi Bisnis juga perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha karena adanya pembatasan kegiatan. Konsumen lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal inilah yang memicu KIM untuk hadir dan antisipasi serta dijadikan langkah mitigasi oleh KIM Pesanggrahan Taman memunculkan inovasi literasi “TRANSDIGI-U-TAMAN” (TRANSformasi DIGItal UMKM TAMAN) sebagai sarana dalam rangka membantu para UMKM di Kelurahan Taman dalam rangka mempercepat pemulihan Ekonomi di masa pandemi.
Inovasi ini dilakukan dalam rangka membantu UMKM Taman mempercepat peralihan (Transformasi) dari konvensional ke digital. Hal ini harus segera dilakukan untuk menangkap kesempatan dimana terjadi peralihan daya beli konsumen yang di masa pandemi beralih ke ranah jual beli digital.
Kegiatan yang dilakukan ada beberapa tahap, yaitu pendampingan, pelatihan serta praktek melakukan foto produk langsung bersama dengan UMKM supaya membuat tampilan produk lebih menarik dan meningkatkan closing penjualan. Rebranding packaging dan kemasan produk para UMKM. Membuat caption dan edukasi kaidah SEO (Search Engine Optimization) dalam rangka optimalisasi pemasaran digital produk UMKM. Pembuatan akun berjualan di beberapa marketplace yang eksis di kota madiun. Transformasi metode pembayaran konvensional menjadi metode pembayaran berbasis digital berbentuk Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, terjaga keamanannya dan bebas kontak langsung sehingga memutus mata rantai penyebaran covid di masa pandemi.
Kegiatan ini dibagi dalam beberapa tahap dan diikuti oleh 30 pelapak UMKM Forkota Donopuran secara luring dan 180 lainnya secara daring, serta di dukung penuh oleh para stakeholder KIM dan UMKM Forkota Donopuran yang ada di Taman yaitu Kelurahan, Bank Jatim PKK dan LPMK Kelurahan Taman.
red – wsg/kimtmn.